Sabtu, 01 Maret 2014

Present Perfect Tense

Basic Patterns (Pola Dasar):
Verbal Sentence:           Subject + have/-s +Verb3
Nominal Sentence:       Subject + have/-s + been + Complement

-    Present Perfect menyatakan gagasan mengenai sesuatu yang telah terjadi (atau tidak pernah terjadi) sebelum "sekarang" pada waktu yang tidak dapat ditentukan. Waktu di saat terjadinya kejadian tersebut dianggap tidak penting.

-   Jangan gunakan Present Perfect Tense (dan Perfect Tense yang lain), jika waktu kejadian diketahui. Sebagai gantinya gunakan Simple Past Tense. Misalnya: “I saw that movie last night”, bukan "I have seen the movie last night."
Contoh:
a)      They have moved into a new apartment.
b)      Have you ever visited Mexico?
c)      I have never seen snow.

-          Present perfect Tense juga dapat digunakan untuk menyatakn kejadian yang berulang-ulang yang terjadi pada masa lampau. Sekali lagi, waktu tepat kejadian dianggap tidak penting.
Examples:
d)      We have had four tests so far this semester.
e)      I have met many people since I came here in July
f)       I have flown on an airplane many times.

-          Present perfect Tense  juga dapat menyatakan suatu situasi atau keadaan yang mulai wujud dan berlanjut sampai sekarang jika kita menggunakan "for" dan "since". Perhatikan perbedaan makna antara  "for" dan "since"!
since + a particular time (waktu)
for + a duration time (rentang waktu)

Contoh:
g)      I have been here since seven o’clock
h)      We have been here for two weeks
i)        I have known him for many years
j)        I haven’t done that task. (Negative Verbal)
k)      I have never been the employee of the month. (Negative Nominal)

COMPARE (BANDINGKAN)!
a)      I have gotten four letters so far this week.
b)      I have got a problem.

Pada (a): Have gotten (British: have got) adalah present perfect.
Pada (b): Have got BUKAN present perfect. Pada (b), "have got" berarti punya/ada: I’ve got a problem = Aku punya masalah. Frasa "have got" umumnya digunakan dalam percakapan informal bahasa Inggris. Its meaning is present, it has no past form. Maknanya dalam masa sekarang (present form), tapi bentuk frasanya dalam masa lampau (past form)

Verb (Kata Kerja) #2

C.      Bentuk past
Bentuk past dipakai dalam kalimat ber-tense past. Untuk kata kerja berturan, katanya tinggal ditambah akhiran –ed. Namun untuk kata kerja yang beraturan, kita harus menghafalnya.
a.       Regular Verbs (Kata kerja beraturan)
past form of regular verb
 
b.       Irregular Verbs  (Kata kerja tidak beraturan)
past form of irregular verbs

D.      Bentuk Past Participle 

Kata kerja bentuk past participle digunakan dalam kalimat ber-tense perfect dan passive voice. Kata kerja bentuk ini biasanya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan didahului oleh suatu kata, semisal have, has, had, dll.

Untuk beberapa kata, kata kerja bentuk past participle memiliki bentuk yang sama persis dengan bentuk past-nya.

Berikut adalah table perbandingan kata kerja bentuk dasar, past, past participle, dan continuous :

1.       Regular Verbs
past participle of regular verbs
2.       Irregular Verbs
past participle of irregular verbs
 
*”read” dalam bentuk past dan past participle dibaca berbeda dengan “read” bentuk present, walau tulisannya persis sama. “read” dalam bentuk present diucapkan :/rid, sedangkan “read” dalam bentuk past dan past participle diucapkan :/red.

Verb (Kata Kerja) #1

Kalian  pasti sering menemukan istilah “Verb” dalam bahasa Inggris. Tapi, mungkin sebagian dari kalian belum tahu apa itu “verb”. Verb dala bahasa Indonesia disebut dengan KATA KERJA. Kalian pasti sudah tahu apa itu kata kerja kan. Kata kerja dalam Indonesia memiliki dua bentuk, yaitu kata kerja bentuk dasar seperti : minum, makan, ajar, duduk, dll. Dan kata kerja jadian atau berimbuhan, seperti : meminum, dimakan, mengajar, belajar, menduduki, dll.


Sedangkan ,kata kerja dalam bahasa Inggris menurut tenses atau kala-nya terdiri dari beberapa bentuk. Meliputi  kata kerja dasar (to infinitive), present, past, past participle, continuous, dll. 
     
     A.      Bentuk dasar/ to infinitive
Kata kerja dasar atau to infinitive adalah kata kerja yang akan kita temukan ketika kita mencari di kamus. Misalnya, kata kerja “went”. Kamu tidak akan mendapatkan kata ini di kamus formal, karena kata kerja ini bukan merupakan kata dasar / bentuk kamus, sehingga kamu harus mencari akar kata / bentuk dasarnya, yaitu “go”.

Kata kerja bentuk dasar dapat juga dipakai di dalam kalimat. Biasanya dipakai ketika menggabungkan 2 kata kerja yang saling melengkapi. Dan kata dasarnya diikuti oleh “to”.
Misalnya :
1.       I wanted to go to school yesterday.
Pada kalimat di atas, terdapat kata kerja dasar “to go” yang didahului oleh kata kerja berimbuhanyaitu “wanted” (kata kerja bentuk 2 / past tense).
2.        I’m going to read that book.
Pada kalimat di atas, terdapat kata kerja dasar “to read” yang didahului oleh kata kerja “am going” (kata kerja continuous).
  
    B.      Bentuk present
Tidak terlalu berbeda dengan kata kerja bentuk dasar, kata kerja bentuk present tidak menggunakan tambahan apapun. Perbedaannya adalah ketika kata kerja ini dilakukan oleh subjek orang ketiga tunggal, yaitu “he” (dia lk), dan “she” (dia pr). Ketika kata kerja bentuk present dilakukan oleh “he” dan “she”, maka kata kerjanya ditambah akhiran –s. untuk lebih jelasnya simak beberapa contoh kalimat di bawah :
1.       She writes a letter to her friend.
Pada kalimat di atas kata kerja “write” berubah menjadi “writes” karena bentuk tenses dari kalimat di atas adalah present.
2.       He plays badminton.
Play => plays
3.       Jaya comes to my house.
Pada kalimat di atas, subjeknya adalah “Jaya”. Yang harus kita ingat adalah “he” , “she” dan “it” adalah kata ganti orang ketiga tunggal. Dan semua nama orang dan benda yang tunggal memiliki sama dengan “he”, “she”, dan “it”. Untuk lebih memahami simak contoh berikutnya :
4.       My school has 14 classrooms and 5 laboratories.
My school = it, sehingga kata kerjanya adalah bentuk –s.
5.       Dewi wears a beautiful dress.
Dewi = she, sehingga kata kerjanya adalah bentuk –s.

   
   bersambung:    
    verb-kata-kerja-2

Adjective (Kata Sifat)

Dalam bahasa Indonesia, adjective adalah kata sifat. Contoh kata sifat dalam bahasa Indonesia seperti: cantik (beautiful), ganteng (handsome), pintar (smart), dll.

Adjective lebih mudah dipelajari daripada Verb, karena TIDAK MEMILIKI ATURAN-ATURAN KHUSUS DAN TIDA TERPENGARUH OLEH TENSES APAPUN. Jadi satu adjective pada kalimat present akan sama persis dengan yang di kalimat past ataupun future, dst.
Misalnya:
Present:               She is beautiful.
Past       :               She was beautiful.
Future  :               She will be beautiful.        
Mudah kan!!!!?????
Okay, sekarang aku akan memberi beberapa adjective yang sering digunakan.

  • Beautiful = cantik
  • Handsome = ganteng
  • High = tinggi (umum)
  • Tall = tinggi (ukuran)
  • Low = rendah
  • Short = pendek
  • Old = tua
  • Young = muda
  • Good = baik
  • Bad = jelek
  • Like = mirip
  • Peace = damai
  • New = baru
  • Light = ringan
  • Heavy = berat
  • Expensive = mahal
  • Cheap = murah
  • Traditional = tradisional
  • Modern = modern
  • Quick = cepat
  • Slow = lambat
  • Angry = marah
  • Big = besar
  •  Small = kecil
  • Private = pribadi
  •  Public = umum
  •  Hot = panas
  •  Cool = sejuk
  • Warm = hangat
  •  Cold = dingin

Comparative and Superlative #2: MORE SIMPLE atau SIMPLER?

Bagi yang belum tahu dengan COMPARATIVE DAN SUPERLATIVE, silakan tilik kembali pelajaran sebelumnya: Comparative and Superlative #1

More clean atau cleaner? More smart atau smarter? The most difficult atau difficultest?

Mungkin itu pertanyaan-pertanyaan yang timbul ketika kalian ingin mengubah suatu adjektif menjadi bentuk comparative atau superlative. Wajar saja kalian banyak yang bingung, karena seperti yang kita ketahui, untuk mengubah suatu adjektif menjadi bentuk comparative atau superlative ada 2 cara masing-masing.

Oleh karena itu, pada posting ini aku ingin memberitahu sebuah dirty secret mengenai cara menentukan bagaimana mengubah suatu adjektif menjadi comparative dan superlative. Let’s get started!

      A.      COMPARATIVE
1.       DIAKHIRI –ER JIKA:
-          Suatu adjektif terdiri dari 1 syllable atau suku kata:
Hot         -> hotter              (lebih panas)
Smart    -> smarter           (lebih pintar)
Wide     -> wider               (lebih luas)
Cold       -> colder              (lebih dingin)

-          Suatu adjektif diakhiri huruf –y:
Heavy   -> heavier           (lebih berat)
Happy   -> happier           (lebih bahagia)
Mighty -> mightier          (lebih berkuasa)
Salty      -> saltier              (lebih masin)

-          Suatu adjektif diakhiri –ow:
Shallow                -> shallower       (lebih dangkal)
Yellow   -> yellower         (lebih kuning)
Narrow -> narrower        (lebih sempit)

2.       DIAWALI MORE JIKA:
-          Suatu adjektif terdiri lebih dari 1 syllable atau suku kata dan tidak diakhiri –y atau -ow:
Bitter     -> more bitter (lebih pahit)
Genius  -> more genius (lebih jenius)
Beautiful -> more beautiful (lebih cantik)
Handsome -> more handsome (lebih tampan)

      B.    SUPERLATIVE
1.       DIAKHIRI –EST JIKA BENTUK COMPARATIVENYA BERAKHIRAN –ER:
Shallow        -> Shallower       -> the shallowest (paling dangkal)
Heavy           -> heavier           -> the heaviest (paling berat)
Hot                 -> hotter              -> the hottest (paling panas)

2.       DIAWALI “THE MOST” JIKA BENTUK COMPARATIVENYA DIAWALI MORE:
Simple          -> more simple -> the most simple (paling simpel)
Genius          -> more genius -> the most genius (paling jenius)
Difficult        -> more difficult               -> the most difficult (paling sulit)

SIMPLE KAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

PENGECUALIAN!!:
FAR        ->  FURTHER / FARTHER          -> THE FURTHEST / THE FARTHEST
GOOD    ->  BETTER                                  -> THE BEST
BAD        ->  WORSE                                   -> THE WORST
MANY    ->   MORE                                    -> THE MOST


Sekarang, uji kepahamanmu!!!!!
DOWNLOAD SOALNYA DI SINI:
VIA ZIDDU
VIA 4SHARED

DOWNLOAD JUGA MATERI INI DALAM VERSI POWERPOINT:
VIA ZIDDU
VIA 4SHARED

Comparative and Superlative #1

Dalam bahasa Inggris, ada beberapa “tingkatan” adjective berdasarkan “intensitasnya”, yaitu comparative dan superlative. Mungkin, agak sulit dicerna maksudnya apa. Kalau begitu perhatikan contoh kalimat-kalimat bahasa Indonesia di bawah ini:

      1.       Badan Andi tinggi.
      2.       Badan Andi lebih tinggi daripada Budi.
      3.       Andi adalah murid paling tinggi di kelas.

comparative and superlative
source: http://radialinfo.com
Apakah ketiga kalimat di atas bermakna sama? Tentu tidak.
Pada kalimat pertama, Andi mempunyai badan yang tinggi. Namun, kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa. Kita tidak tahu setinggi apa badannya, apakah dia sangat tingi, atau sebenarnya tidak terlalu tinggi, kita tidak tahu.

Pada kalimat ke-2, informasinya mulai jelas, bahwa badan Andi lebih tinggi daripada Budi. Berarti Budi mempunyai badan yang lebih pendek disbanding Andi. Inilah yang disebut “Comparative”. Compare berarti membandingkan. Jadi “comparative” digunakan untuk membandingkan.

Pada kalimat ke-3, kita dengan sangat jelas dapat menarik kesimpulan bahwa badan Andi adalah yang paling tinggi disbanding semua temannya di kelas. Jadi, tidak ada yang lebih tinggi daripada Andi di kelasnya. Inilah yang disebut “Superlative”. Super bisa diartikan sebagai sangat atau tidak ada bandingannya, jadi “Superlative” digunakan untuk menyatakan bahwa suatu benda memiliki sifat yang tidak ada tandingannya. Seperti"SUPERMAN" yang mempunyai kekuatan yang tidak ada manusia lain yang mempunyai kekuatan yang sepertinya.

      A.      Comparative
Dalam bahasa Indonesia, comparative bisa disamakan dengan frase seperti “lebih banyak” (fewer), “lebih cantik” (more beautiful), “lebih tampan”, dll
Jadi, untuk mengubah suatu adjective menjadi “comparative” ada dua cara, yaitu:
1.       Menambahkan kata “more” sebelum adjective
POLA :
MORE + ADJ
Contoh:
-          More beautiful = lebih cantik
-          More expensive = lebih mahal
-          More painful = lebih sakit
-          More handsome = lebih tampan

2.       Menambahkan akhiran –er di akhir adjective
POLA :
ADJ-ER
Contoh:
-          Smart    => smarter          = lebih pintar
-          Cheap   => cheaper         = lebih murah
-          Big          =>  bigger            = lebih besar
-          Small     => smaller           = lebih kecil
Jika dimasukkan ke dalam kalimat, maka kata sifat comparative harus didampingi oleh kata “than” setelahnya, yang bermakna dibandingkan.
POLA DALAM KALIMAT :
ADJECTIVE-ER + THAN
MORE + ADJECTIVE + THAN
Contoh:
-          Andi is smarter than Joni.
-          Mira is more beautiful than Mita.

      B.      SUPERLATIVE
Dalam bahasa Indonesia, contoh frasa “superlative” adalah “paling besar”, “paling cantik”, dll
Untuk mengubah suatu adjective menjadi superlative adjective, ada 2 cara, yaitu:
1.       Menambahkan frasa “the most” sebelum adjective
POLA :
THE + MOST + ADJECTIVE
Contoh:
-          The most beautiful = paling cantik
-          The most expensive = paling mahal
-          The most painful = paling sakit
-          The most handsome = paling tampan

2.       Menambahkan kata  “the” sebelum adjective dan akhiran –est di akhir adjective
POLA :
THE + ADJECTIVE-EST
Contoh:
-          Smart    => the smartest                = lebih pintar
-          Cheap   => the cheapest               = lebih murah
-          Big          =>  the biggest                  = lebih besar
-          Small     => the smallest                 = lebih kecil

lanjut ke bagian kedua comparative and superlative #2

Adverb

Di sekolah, kamu mungkin sudah diajari mengenai adverb. Namun, kamu masih bingung mengenai apa itu adverb. Pada posting kali ini, aku akan membahas mengenai adverb.

                Untuk memahami adverb, perhatikan dialog berikut:
Ani         : Mira sedang berlari.
Budi       : Bagaimana dia berlari?
Ani         : Dia berlari dengan cepat.

Nah, kata yang bergaris bawah itulah yang disebut adverb. Namun, itu dalam bahasa Indonesia, kalau dalam bahasa Inggris, seperti ini:
Ani         : Mira is running.
Budi       : How is she running?
Ani         : She’s running quickly.

Dalam dialog di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa adverb dapat menjawab pertanyaan“how” (bagaimana).
Jadi, adverb berfungsi:
    1.       untuk memodifikasi verb. Perhatikan contoh berikut:
I am walking slowly.
We studied seriously.

   2.       untuk memberikan informasi lebih terhadap adjective:


I’m extremely happy.
She is very beautiful.

    3.       Sebagai  keterangan waktu atau tingkat keseringan:


always go to school by bus.
She seldom  visits my house.
Finally, he said it to me.




NAMUN INGAT, ADVERB TIDAK BISA MEMODIFIKASI NOUN YA!!!
She is a beautifully student. (salah)
She is a beautiful student. (benar)

Umumnya, adverb berasal dari adjective.Rumusnya adalah:

FINAL                    +             -LY          = FINALLY
BEAUTIFUL         +             -LY          = BEAUTIFULLY
RARE                     +             -LY          = RARELY
BARE                     +             -LY          = BARELY
QUICK                   +             -LY          = QUICKLY
EXTREME             +             -LY          =EXTREMELY
SLOW                    +             -LY          = SLOWLY

Namun, ada beberapa adverb yang tidak diakhiri -ly:
-          FAST = merupakan adjective sekaligus adverb.
-          ALWAYS
-          SELDOM
-          NEVER
-          EVER
-           SOMETIMES
-          OFTEN
-          Dan masih banyak lagi....

Phrasal Verbs

Phrasal Verb mengacu pada verba dan preposisi yang secara bersama mempunyai arti khusus, namun tidak bersifat kiasan seperti Idiom. Phrasal Verb bisa terdiri dari dua atau tiga kata.
Example:
Get + up = get up = wake up (bangun)

I get up at 5.00 a.m. = I wake up at 5.00 a.m.

untuk penjelasan lebih lanjut dan contoh phrasal verb yang lebih banyak, silakan download powerpoint-nya: klik di sini 

(tunggu beberapa detik nanti dialihkan ke adfoc.us, kemudian ke adf.ly, dan setelah itu baru bisa didownload ataupun cuma di-view). Terima kasih

Conditional Sentence (If Clause)

Pasti kalian pernah mendengar lagu Hoobastank berjudul If I were You. Mungkin bagi kalian bingung dengan judul lagu tersebut. Bukannya “I” seharusnya diikuti oleh tobe “am” atau “was”, bukannya “were”. Lalu, mungkin sebagian dari sekalian tak menghiraukan itu, atau menganggap itu hanyalah kalimat bahasa Inggris tak baku. Jika kalian berfikir begitu, maka kalian akan salah total.

                Sebenarnya judul lagu tersebut menggunakan struktur kalimat “CONDITIONAL SENTENCE”. Apa itu ? Conditional Sentence dalam bahasa Indonesia berarti KALIMAT PENGANDAIAN. Kalau dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat pengandaian tidak bisa dibedakan dengan kalimat biasa, kecuali ada kata seandainya, andai, jika, kalau, dll. Namun dalam bahasa Inggris sedikit ribet kalau membahas mengenai Kalimat Pengandaian.

conditional sentence
image source: http://passionforwriting.siterubix.com
                Dalam bahasa Inggris, Conditional Sentence atau Kalimat Pengandaian dibaca menjadi 3 jenis. Namun, sebelum mengetahui jenis-jenisnya, coba kalian ingat-ingat dulu pelajaran yang lalu mengenai Tenses dan Passive Voice (Kalimat Pasif), karena itu akan sangat membantu pada materi ini. OK, kalau kalian sudah ingat, ini dia 3 jenis Conditional Sentence :


      1.   Type I
Tipe I digunakan untuk menyatakan pengandaian yang belum terlalu mustahil untuk terjadi. Hal yang kita andaikan tersebut bisa saja terjadi saat ini atau nanti.

Pola Utama:
If     +     (Induk Kalimat (Simple Present))     +     (Anak Kalimat (Present Future/Simple Present))

Contoh :
1.1   If Andi comes to the party tonight, I will be so happy.
1.2   If Andi comes to the party tonight, I am so happy.
1.3   I am so happy if Andi comes to the party tonight.
1.4   If the temperature goes below 0° C, water will freeze.
1.5   Water freezes if the temperature goes below 0° C.

Contoh 1.1 – 1.3 mempunyai arti yang sama, yaitu jika Andi datang ke pesta malam ini, maka saya akan senang. Ini berarti yang diandaikan pembicara belum tentu terjadi, namun belum tentu juga tidak terjadi. Jadi masih ada harapan 50:50 kalau si Andi akan datang ke pesta malam ini. Kesimpulan kalimat : Andy probably will come.

Pada contoh 1.1 anak kalimatnya menggunakan tenses Present Future. Pada kalimat 1.2 anak kalimatnya menggunakan tenses Simple Present. Sedangkan, pada kalimat 1.3 tensesnya sama persis dengan kalimat 1.2, namun induk dan anak kalimatnya dipindah.

                    Pada kalimat 1.4 dan 1.5, maknanya juga sama, yaitu : air akan membeku jika suhu berada di bawah 0°C. Kita tahu bahwa air memang akan membeku pada suhu di bawah 0° C. Jadi, apa yang diandaikan pada kalimat tersebut memang terjadi atau merupakan hal yang lazim terjadi, bukan kejadian yang mungkin terjadi seperti contoh 1.1 – 1.3.

    2.   Type II
Tipe II digunakan untuk menyatakan pengandaian terhadapa peristiwa atau keadaan yang tidak mungkin terjadi sekarang, karena faktanya hal tersebut tidak terjadi atau berlaku. DAN INGAT DALAM CONDITIONAL SENTECE  TIPE II ,TO BE SETELAH SUBJEK SEMUANYAWERE.

Pola Utama :
If     +     (Induk Kalimat (Simple Past))     +     (Anak Kalimat (Past Future))

Contoh :
2.1   If I were you, I would forgive him.
2.2   If she were here right now, I would talk to her.
2.3   If you weren’t my friend, I would punch you.

                            Kalimat 2.1 mempunyai arti : Jika aku jadi kamu, aku akan memaafkan dia. Ini berarti bahwa dalam kalimat tersebut “Aku” adalah bukan “Dia”. Hal itu mustahil terjadi pada saat ini, karena faktanya hal tersebut tidak terjadi. Kesimpulan kalimat : I am not you.
                             Lihat to be setelah kata “I”, seharusnya kan was, bukan were ? itulah bedanya kalimat past biasa dengan conditional sentence. POKOKNYA INGAT DALAM CONDITIONAL SENTECE  TIPE II ,TOBE SETELAH SUBJEK SEMUANYA WERE.
                            Kalimat 2.2 mempunyai arti : Jika dia di sini sekarang, aku akan bicara kepadanya. Ini berati sekarang “Dia” tidak ada di sini. Kesimpulan kalimat: She wasn’t here.
                            Kalimat 2.3 berati : Jika kamu bukan temanku aku akan memukulmu. Ini berarti sekarang “kamu” adalah temanku. Kesimpulan kalimat : You are my friend.

     3.  Type III
Tipe III digunakan untuk mengungkapkan pengandaian terhadap suatu hal yang sudah tidak mungkin lagi terjadi baik di masa lalu, sekarang, maupun masa mendatang.
Pola Kalimat Utama :
If     +     (Induk Kalimat (Past Perfect))     +     (Anak Kalimat (Perfect Future))

Contoh :
3.1   If I had watched that movie, I would have told it to you.
3.2   If I had died, I wouldn’t have visited you last week.
3.3   If the earth had not been created, we wouldn’t have existed.
            Kalimat 3.1 menyatakan bahwa : Jika aku sudah menontoh film itu, aku pasti sudah menceritakannya kepadamu. Ini berarti “aku” belum pernah menontoh film itu baik sekarang ataupun di masa lalu, sehingga aku tidak menceritakannya. Kesimpulan kalimat : I didn’t watched that movie.
            Kalimat 3.2 bermakna : Jika aku sudah mati, aku tidak mungkin mengunjungimu minggu lalu. Ini berarti “aku” tidak mungkin mengunjungi “kamu”, jikalau “aku” sudah mati. Kesimpulan kalimat : I didn’t die.

            Kalimat 3.3 bermakana : Jika bumi tidak diciptakan, kita tidak mungkin ada. Ini berarti baik sekarang maupun di masa lalu, faktanya adalah bumi itu diciptakan atau ada. Jadi merupakan hal yang sangat tidak mungkin sekali kalau bumi itu tidak ada. Kesimpulan kalimat : the earth were created.

COBA BANDINGKAN ! 
     1.       If Ani studies hard, she will pass the examination.
     2.       If Ani studied hard, she would pass the examination.
     3.       If Ani had studied hard, she would have passed the examination.

conditional
image source: http://www.colourbox.com
Kalimat 1 berarti ulangan belum dilaksanakan. Jadi si pembicara hanya mengungkapkan opini, bahwa Ani akan lulus ujian jika dia belajar dengan tekun. Sedangkan pada kalimat 2 keadaannya berbeda. Dalam kasus ini ulangannya telah selesai dilakasanakan, dan bisa dibayangkan misalnya kertas ulangannya baru dibagi dan ternyata Ani tidak lulus. Sehingga dapat diartukan Ani bisa saja lulus andaikan dia belajar dengan keras sebelum ulangan dilaksanakan. Pada kalimat ke-3,ulangannya mungkin sudah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu dan hasil ulangannya pun telah dibagi beberapa hari yang lalu. Ini mengindikasikan bahwasannya sangat tidak mungkin hal yang diandaikannya tersebut akan terjadi baik pada masa lalu, apalagi sekarang.

LATIHAN :
Coba ubah kalimat di bawah ini menjadi ke-3 tipe kalimat pengandaian :
      1.       If I (have) money, I (pay) my debt.
I.                    If I have money, I will pay my debt.
II.                  If I had money, I would pay my debt.
III.                If I had had money, I would have paid my debt.

     2.       If Jaya (come), Putra (tobe) very happy. 
     3.       If I (tobe) rich, I (buy) everything I want.
     4.       If I (tobe) a superstar, I (have) so much money.
5.       If earthquake (not happen)  in Japan, tsunami (not strike) Japan.
Ingin Tahu Jawabannya ? DIKOMENTAR dulu……. :)